Uniknya, wanita ini menghabiskan waktu bersama sang calon jabang bayi di atas laut sambil berselancar. Ini dilakukannya sejak bulan pertama hingga menjelang persalinan dan divideokan.
Tak hanya membuat video sedang berselancar dalam keadaan perut membesar, wanita asal Manly, Australia ini juga menuliskan pengalamannya itu lewat blog di situs She Surfs, sebuah situs yang khusus didedikasikan untuk para peselancar wanita.
Kristi mempersiapkan sebuah kamera tahan air di ujung papan selancarnya agar alat itu bisa merekam dirinya yang sedang 'mengendarai' ombak. Aktivitas ini dilakukan Kristi sampai usia kehamilannya memasuki 9,5 bulan.
Dalam video tersebut terlihat Kristi tengah asyik berselancar bersama teman-temannya. Kadang latar belakangnya adalah langit sore saat matahari terbenam serta pemandangan pantai dan laut di Australia yang menakjubkan. Setiap bulan akan terlihat bila benjolan di perutnya makin lama makin membesar, menyembul di balik pakaian selancarnya yang ketat.
Bahkan di minggu-minggu terakhir kehamilan, ketika sebagian besar wanita lebih memilih rileks menjelang persalinan, Kristi justru makin asyik berselancar di laut.
Karena itu, lanjut Kristi, ia mulai belajar berlutut di atas papan selancarnya terlebih dulu baru mencoba berdiri saat sudah berada di tengah laut. Penggila selancar itu kemudian tinggal menyesuaikan teknik yang digunakannya. Dan dari videonya juga terlihat bila makin perutnya membesar, makin tak begitu enerjik seperti halnya di bulan-bulan awal kehamilan.
"Makin besar perut saya, saya harus makin sering memodifikasi cara saya berdiri di atas papan karena gravitasi bagian tengah saya selalu berubah-ubah dan perut saya yang menyembul membuat gerakan saya makin tak seimbang. Saya juga jadi mudah lelah dan harus rehat lebih lama setelah berselancar," tegasnya.
Wanita yang aktif berselancar selama empat tahun belakangan ini pun sangat berhati-hati menentukan kapan dan dimana ia akan melakukannya, misalkan tidak memilih gelombang yang terlalu tinggi atau di atas bahu serta ekstra hati-hati ketika terjatuh.
"Bila saya melewati gelombang besar, saya pastikan berada di dalam posisi meringkuk, terutama ketika saya berguling-guling di bawah air untuk melindungi perut saya," urainya.
Meski sudah ekstra hati-hati seperti itu, Kristi mengakui reaksi orang terhadap aktivitasnya selama hamil tak selalu positif. Biasanya yang menganggapnya positif hanya rekan-rekan sesama peselancar. Mereka paham ketika saya mempertimbangkan besar kecilnya gelombang dan kondisi air laut sebelum berselancar, termasuk bagaimana memodifikasi teknik berselancar untuk menyesuaikan kondisi fisik ibu hamil.
Apalagi Kristi juga didukung oleh dokter kandungannya, yang ternyata juga gemar berselancar. Menurut Kristi, sang dokter sangat mendukung keputusan Kristi untuk memilih surfing sebagai bagian dari gaya hidup sehatnya.
Sumber : Detikhealth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar